Kali ini adalah kisah yg sebenarnya terjadi beberapa bulan lalu
Seperti judulnya lintas gunung Bawakaraeng-lompobattang
Seperti judulnya lintas gunung Bawakaraeng-lompobattang
Jarang sekali ada pendaki gunung yg melakukan pendakian lintas dari gunung Bawakaraeng ke gunung Lompobattang karena ke-pamaliang dengan kata lain tdk baik mendaki dari mulut ke perut, mulut sendiri diibaratkan gunung Bawakaraeng dan perutnya adalah gunung Lompobattang
Bawakaraeng artinya mulut raja/ mulut tuhan
Sedangkan Lompobattang artinya besar perut/ perut besar
Bawakaraeng artinya mulut raja/ mulut tuhan
Sedangkan Lompobattang artinya besar perut/ perut besar
Mungkin saja kami adalah orang ke-2 yg melakukan pendakian lintas melawan arus setau saya pribadi tapi entahlah mungkin ada beberapa orang yg sudah melakukan pendakian yg sama.
Lanjut cerita....
Kami melakukan pendakian lewat jalur hijau yg langsung tembus lembah pujangga dimana terdapat pohon jomblo disna kata orang-orang begitu, antara pos 5 dan pos 6
Saat itu adalah hari kelima pencarian salahsatu pendaki gunung yg tersesat yah dia adalah GALIH ANDIKA
Sebenarnya pendakian kami kali ini tak hanya sekedar ingin melakukan lintas gunung tapi kami juga berinisiatif mungkin saja kami tak sengaja akan bertemu GALIH selama pendakian sekalian kami ajak ikut lintas saja.
Kami melakukan pendakian lewat jalur hijau yg langsung tembus lembah pujangga dimana terdapat pohon jomblo disna kata orang-orang begitu, antara pos 5 dan pos 6
Saat itu adalah hari kelima pencarian salahsatu pendaki gunung yg tersesat yah dia adalah GALIH ANDIKA
Sebenarnya pendakian kami kali ini tak hanya sekedar ingin melakukan lintas gunung tapi kami juga berinisiatif mungkin saja kami tak sengaja akan bertemu GALIH selama pendakian sekalian kami ajak ikut lintas saja.
Etsssss lanjut yahhhh....狼
Target kami kali ini adalah puncak gunung Bawakaraeng untuk camp pertama, dimana disepanjang jalur kami dapati beberapa rombongan pendaki dari beberapa daerah saat itu salah satunya dari kab. Maros
Sesampainya dipos10 puncak gunung Bawakaraeng seperti target awal, kami mendirikan tenda untuk camp disna. Dan akan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Perjalanan kali ini sangatlah santai menurutku krn kami ingin menikmati perjalanan bukan terburu-buru ingin menggapai tujuan.
Sesampainya dipos10 puncak gunung Bawakaraeng seperti target awal, kami mendirikan tenda untuk camp disna. Dan akan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Perjalanan kali ini sangatlah santai menurutku krn kami ingin menikmati perjalanan bukan terburu-buru ingin menggapai tujuan.
- Pagi digunung Bawakaraeng
cuacanya sangat cerah, kudapati beberapa pendaki sudah berfto ria ditranggulasi sana, mataku masih sembab, mukaku sja masih muka bantal wajar baru siuman
Baru bangun bukannya cuci muka malah masak air terus minum kopi狼
Kopiku saat itu belum habis tapi aku ingin menikmati semesta dari tranggulasi sana sambil menikmati kopi yg tinggal setengah gelas itu. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan kesana tapi usahakan cuci muka dulu.
Saat tiba didekat tranggulasi beberapa pendaki menyapa kami, yah mereka salah satu dari rombongan pendaki asal kab.maros
Mereka sudah tau niat kami ini untuk melakukan pendakian lintas dan menegur niat kami katanya PAMALI (tidak baik) klo dari Bawakaraeng ke Lompobattang
Kami hanya tersenyum mendengar kata mereka, niat dan maksud kami baik insyaallah tdk akan terjadi apa-apa
Setelah beberapa saat menikmati ketinggian 2830mdpl itu kami memutuskan untuk kembali ke tenda dgn maksud ingin packing dan melanjutkan perjalanan.
Baru bangun bukannya cuci muka malah masak air terus minum kopi狼
Kopiku saat itu belum habis tapi aku ingin menikmati semesta dari tranggulasi sana sambil menikmati kopi yg tinggal setengah gelas itu. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan kesana tapi usahakan cuci muka dulu.
Saat tiba didekat tranggulasi beberapa pendaki menyapa kami, yah mereka salah satu dari rombongan pendaki asal kab.maros
Mereka sudah tau niat kami ini untuk melakukan pendakian lintas dan menegur niat kami katanya PAMALI (tidak baik) klo dari Bawakaraeng ke Lompobattang
Kami hanya tersenyum mendengar kata mereka, niat dan maksud kami baik insyaallah tdk akan terjadi apa-apa
Setelah beberapa saat menikmati ketinggian 2830mdpl itu kami memutuskan untuk kembali ke tenda dgn maksud ingin packing dan melanjutkan perjalanan.
. Menuju gunung Lompobattang
Kami melakukan perjalanan lewat jalur bawah pos 13 gunung Bawakaraeng karena jalur atas pos 13 terjadi longsor diujung jalur sebelum puncak top Bawakaraeng.
Tak berselang lama kami berjalan, jalur yg tadinya terlihat jelas semakin menipis hingga akhirnya tak nampak jelas lagi karena jalur tertutupi rumput liar yg merambat kemana-mana.
Disana terlihat sebuah tali berwarna pada ranting pohon sebagai petunjuk, perjalanan kali ini adalah perjalanan yg bisa dibilang membuka jalur kembali krn Jalurnya tertutup semak2 yg membuatnya sulit dikenali.
Tak berselang lama kami berjalan, jalur yg tadinya terlihat jelas semakin menipis hingga akhirnya tak nampak jelas lagi karena jalur tertutupi rumput liar yg merambat kemana-mana.
Disana terlihat sebuah tali berwarna pada ranting pohon sebagai petunjuk, perjalanan kali ini adalah perjalanan yg bisa dibilang membuka jalur kembali krn Jalurnya tertutup semak2 yg membuatnya sulit dikenali.
Hingga tiba saatnya suatu ketika dimana hal ini sangat membuat saya geleng2 kepala dimana jalur lintas tersebut adalah turunan yg tiada ujungnya.
"ASTAGA KAPANPIH NA HABIS INI TURUNAN, BAGAIMANA MII KALO PULANGKI KE BAWAKARAENG NA TANJAKAN TERUS DIDAPAT, DEHHH" celotehku
"JALANMKI IYYAH" kata lelaki jelek yg bersamaku saat itu.
tak lama kemudian perasaan ini sedikit lebih lega krn kami dapati jalanan datar setelah berjalan diantara turunan yg sangat panjang itu, tapi tak sampai disitu saja, tepat didepan mata kami dapati semak-semak yg sangat lebat hingga kami tak tau akan berjalan kearah mana, lantas majulah lelaki jelek ini menghemas semak belukar yg menghalangi jalan kami....
Sesekali kami merangkak bagaikan tentara yg sedang latihan perang, kadang melompat, kadang manjat karena beberapa pohon besar yang tumbang menutupi jalur, tak lama setelahnya kami dapati hutan rotan yg sesekali mencolok-colek bagian tubuhku, bag cover carrier pun habis tercabik-cabik oleh durinya ahhh sudahlah
Beginilah resikonya.
Berjalan, berjalan, dan berjalan. tampak sebuah sungai dgn air yg sangat jernih suaranya bergemuruh mengikuti arus, kami berjalan ditepian sungai mengikuti petunjuk yg terikat itu... Tak lama setelahnya kami dapati sungai-sungai kecil dengan suara gemericik air yg menggemaskan kurasa, saat itu sudah sore hari hingga kami menemukan sebuah lembah, yahhhhh lembah yg berada dipertengahan antara gunung Bawakaraeng dan gunung Lompobattang dialah lembah KHARISMA
Lembah yang memiliki luas tak seberapa ini adalah lembah yg cukup terkenal dikalangan pendaki lintas merah putih dari gunung Lompobattang ke gunung Bawakaraeng.
akhirnya ditempat inilah kami memutuskan untuk melakukan camp ke2 kami dan akan tembus puncak gunung Lompobattang keesokan harinya.
"ASTAGA KAPANPIH NA HABIS INI TURUNAN, BAGAIMANA MII KALO PULANGKI KE BAWAKARAENG NA TANJAKAN TERUS DIDAPAT, DEHHH" celotehku
"JALANMKI IYYAH" kata lelaki jelek yg bersamaku saat itu.
tak lama kemudian perasaan ini sedikit lebih lega krn kami dapati jalanan datar setelah berjalan diantara turunan yg sangat panjang itu, tapi tak sampai disitu saja, tepat didepan mata kami dapati semak-semak yg sangat lebat hingga kami tak tau akan berjalan kearah mana, lantas majulah lelaki jelek ini menghemas semak belukar yg menghalangi jalan kami....
Sesekali kami merangkak bagaikan tentara yg sedang latihan perang, kadang melompat, kadang manjat karena beberapa pohon besar yang tumbang menutupi jalur, tak lama setelahnya kami dapati hutan rotan yg sesekali mencolok-colek bagian tubuhku, bag cover carrier pun habis tercabik-cabik oleh durinya ahhh sudahlah
Beginilah resikonya.
Berjalan, berjalan, dan berjalan. tampak sebuah sungai dgn air yg sangat jernih suaranya bergemuruh mengikuti arus, kami berjalan ditepian sungai mengikuti petunjuk yg terikat itu... Tak lama setelahnya kami dapati sungai-sungai kecil dengan suara gemericik air yg menggemaskan kurasa, saat itu sudah sore hari hingga kami menemukan sebuah lembah, yahhhhh lembah yg berada dipertengahan antara gunung Bawakaraeng dan gunung Lompobattang dialah lembah KHARISMA
Lembah yang memiliki luas tak seberapa ini adalah lembah yg cukup terkenal dikalangan pendaki lintas merah putih dari gunung Lompobattang ke gunung Bawakaraeng.
akhirnya ditempat inilah kami memutuskan untuk melakukan camp ke2 kami dan akan tembus puncak gunung Lompobattang keesokan harinya.
. Pagi dilembah kharisma
Gerimis...... Pagi-pagi lembah kharisma diserang gerimis kecil yg mendengung ditelinga ku hingga membuatku malas untuk keluar dari sleeping bag (SB) dan bangun dari tempat tidur, lelahku masih terasa, lelah yg begitu nikmat.
Perlahan gerimis itu berhenti... Aku terbangun akhirnya bukan karena gerimisnya yg berhenti tapi karena cacing2 diperutku mulai mengamuk ingin makan uhhhhhh laparrrr.
Clakkk clakkk clakkk akhirnya nyala (Kompornya)
Masak air untuk buat kopi selanjutnya mi instan dgn sayur kol yg tadi dikasi pendaki lain狼 wkwkwk
Setelah si kampung tengah(Perut) aman akhirnya kami melanjutkan untuk packing dan segera melanjutkan perjalanan
Dalam proses packing barang saya kedatangan teman baru seekor KUPU-KUPU yg langsung hinggap ditanganku, kupu-kupu itu pergi bahkan saat tanganku ku gerakkan dia hanya bergeser, sesekali tangan jahilku mengganggunya tapi dia tetap tak ingin pergi kadang terbang dan hinggap dihidung mancungku kadang jg berpindah ke kepalaku yg keras kyk batu dan setelahnya berpindah lagi ketangan, mungkin dia suka padaku hahahaha dan tak ingin pergi maklum sayakan manis來
"Wehh liat sai ini kupu-kupu tidak mauna pergi ehhhhh, cantikna lagi" kataku pada lelaki jelek berkumis tipis yg bersamaku.
Ehhhhh dia cuma tersenyum sok manis sambil melanjutkan packingan
Setelah packing beberapa saat akhirnya selesai juga, kami bermaksud ingin melanjutkan perjalanan, dan kutinggalkan teman baruku dilembah tersebut dgn melambaikan tangan.
"Pergika dulu nah, nanti kesinija lagi" kataku pada si kupu-kupu sambil melambaikan tangan.
. Menuju gunung Lompobattang!
Naik, naik, kepuncak gunung tinggi, tinggi sekali syalalalalala apasaih來來來
Berjalan sambil bernyanyi dgn suara cempreng ku sudah menjadi kebiasaan buruk.
Setelah berjalan beberapa saat melewati tanjakan, turunan, dan tanjakan lagi, nampaklah beberapa edelweis yg lama kelamaan semakin banyak, super tanjakan terus yg kami dapat
Dimana salah satunya terpasang tali webing untuk melaluinya dan harus serba hati2, salah sediki maka kita akan jungkir balik diantara hamparan bebatuan yg menghuni.
Tak berselang lama kami berjalan melewati tanjakan akhirnya kami tiba pada pos 11 gunung Lompobattang, yahhh jalur lintas tersebut langsung tembus dipos11 gunung Lompobattang sungguh pemandangan yg luar biasa disna.
Saat itu kami sempat bertengkar lantaran si lelaki jelek itu secara tiba-tiba ingin segera kembali turun sja kelembah kharisma dikarenakan sumber mata air yg bahkan keberadaannya saja kami tidak tau dimana. Bahkan tranggulasi gunung Lompobattang saja kami tidak tau lokasinya berada disebelah mana karena kami sama-sama baru pertama kesana.
Kecewa karena rasa marah yg dia tunjukkan padaku karena kelelahan
"Ftomki cepat, sini kuftoki baru pulangki turun (Lembah kharisma)" katanya
"Masa mauki turun na belumpki sampai ditujuan!! Buat apaki jauh-jauh kesini kalo sampai disiniji, menyerah setelah berjuang sejauh ini?" Ketusku dengan wajah kecut menahan kejengkelan
"Ka smpaimki ini toh jadi ayomi turun, ka susah jg air disini tdk ditau bilng dimnaki mau ambil air" katanya lagi
"Mana sampai? Simbolnya saja blum didapat, makanya ayomi cariki dlu tranggulasinya, soal air sebentar dicariki sama-sama" kataku dengan wajah cemberut.
Kulihat wajahnya yg penuh kepasrahan seakan-akan dia adalah orang yang sangat putus asa, langsung saja aku kembali berjalan turun sambil mengoceh "ayomi pale turun maumi gelap jgnmi tinggal lama-lama disini kalau itu kimaui" tiba-tiba langkahku semua cepat dgn tampil wajah yg sangat memprihatikan, dan lngsung saja dia mengejar dan langsung menarik tanganku dan berkata "Mauki kemana?" Dan dengan nada suara yg tersenduh dan sebuah air mata akupun menjawab "Pulang toh turun dilembah kharisma"
"Ihhhhh kukira mauki cariki tranggulasinya" katanya lagi
"Janganmki kukira capekki mau mamiki pulang turun, lagian tidak ada jg air disini toh" kataku dgn menghapus air mata (maklum saya itu cengeng)
"Ayomi iyyh, masa maumki pulang na blumpki sampai ditujuanta (ihhhh kata2ku tadi yg nacontek). soal air nantipih samaki pergi cariki toh dibilang" katanya seraya membujuk sang bidadari yg sedang merajuk wkwkwk
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan mencari simbol dari puncak gunung Lompobattang yaitu tranggulasinya.
Berjalan tunduk dgn wajahku yg masih cemberut karena kejengkelan tadi. Selang beberapa menit berjalan, dari kejauhan sana nampak samar-samar sebuah tugu berwarna putih yg tingginya tak sampai satu meter menurutku, akhirnya kami mendekati dan mendekati. Tiba-tiba ada suara teriakan seseorang disana, dengan rasa lega tujuan sudah didepan mata.
Setelah sampai didekat tranggulasi akhirnya kami meletakkan barang bawaan kami dan segera menuju tranggulasi dan menyapa orang yg kami dengar teriakannya tadi, dia hanya seorang diri dengan beberapa gigitan phacet dikakinya yg tidak memakai sepatu kami berkenalan dan menanyakan namanya, asalnya dari mana dan tendanya dia dirikan dimana? Dgn wajah kebingungan dia berkata bahwa dia tak tau namanya siapa dan tidak memiliki tenda, lalu kutatap seluruh tubuhnya yg menggigil menahan dingin dgn baju kaos lengan panjang yg sedikit basah dilengkapi sebuah tas kecil dan parang panjang, sungguh orang yg aneh dan membingungkan
Setelah beberapa saat akhirnya matahari akan segera menghilang berganti dengan sebuah pemandangan yg luar biasa indah yg kami sebut senja/sunset
Sementara kami menikmati sunset akhirnya orang tersebut pamit karena ingin menyalahkan bara api yg lokasinya tak jauh dari tranggulasi dimna Disana terdapat beberapa besi dari pemancar tua yg tak lagi berfungsi, setelah kami mengambil gambar dan sunset pun telah menghilang akhirnya kami pergi membuka carrier dan segera memasang tenda tak jauh dari lokasi orang aneh itu.
Setelah tenda terpasang, dgn air yg tinggal seadanya saja kami memanasi sebuah nasi kaleng kecil yg kami bawa Alhamdulillah cukup untuk kami minum juga, kami cukup-cukupin ajah
Perlahan gerimis itu berhenti... Aku terbangun akhirnya bukan karena gerimisnya yg berhenti tapi karena cacing2 diperutku mulai mengamuk ingin makan uhhhhhh laparrrr.
Clakkk clakkk clakkk akhirnya nyala (Kompornya)
Masak air untuk buat kopi selanjutnya mi instan dgn sayur kol yg tadi dikasi pendaki lain狼 wkwkwk
Setelah si kampung tengah(Perut) aman akhirnya kami melanjutkan untuk packing dan segera melanjutkan perjalanan
Dalam proses packing barang saya kedatangan teman baru seekor KUPU-KUPU yg langsung hinggap ditanganku, kupu-kupu itu pergi bahkan saat tanganku ku gerakkan dia hanya bergeser, sesekali tangan jahilku mengganggunya tapi dia tetap tak ingin pergi kadang terbang dan hinggap dihidung mancungku kadang jg berpindah ke kepalaku yg keras kyk batu dan setelahnya berpindah lagi ketangan, mungkin dia suka padaku hahahaha dan tak ingin pergi maklum sayakan manis來
"Wehh liat sai ini kupu-kupu tidak mauna pergi ehhhhh, cantikna lagi" kataku pada lelaki jelek berkumis tipis yg bersamaku.
Ehhhhh dia cuma tersenyum sok manis sambil melanjutkan packingan
Setelah packing beberapa saat akhirnya selesai juga, kami bermaksud ingin melanjutkan perjalanan, dan kutinggalkan teman baruku dilembah tersebut dgn melambaikan tangan.
"Pergika dulu nah, nanti kesinija lagi" kataku pada si kupu-kupu sambil melambaikan tangan.
. Menuju gunung Lompobattang!
Naik, naik, kepuncak gunung tinggi, tinggi sekali syalalalalala apasaih來來來
Berjalan sambil bernyanyi dgn suara cempreng ku sudah menjadi kebiasaan buruk.
Setelah berjalan beberapa saat melewati tanjakan, turunan, dan tanjakan lagi, nampaklah beberapa edelweis yg lama kelamaan semakin banyak, super tanjakan terus yg kami dapat
Dimana salah satunya terpasang tali webing untuk melaluinya dan harus serba hati2, salah sediki maka kita akan jungkir balik diantara hamparan bebatuan yg menghuni.
Tak berselang lama kami berjalan melewati tanjakan akhirnya kami tiba pada pos 11 gunung Lompobattang, yahhh jalur lintas tersebut langsung tembus dipos11 gunung Lompobattang sungguh pemandangan yg luar biasa disna.
Saat itu kami sempat bertengkar lantaran si lelaki jelek itu secara tiba-tiba ingin segera kembali turun sja kelembah kharisma dikarenakan sumber mata air yg bahkan keberadaannya saja kami tidak tau dimana. Bahkan tranggulasi gunung Lompobattang saja kami tidak tau lokasinya berada disebelah mana karena kami sama-sama baru pertama kesana.
Kecewa karena rasa marah yg dia tunjukkan padaku karena kelelahan
"Ftomki cepat, sini kuftoki baru pulangki turun (Lembah kharisma)" katanya
"Masa mauki turun na belumpki sampai ditujuan!! Buat apaki jauh-jauh kesini kalo sampai disiniji, menyerah setelah berjuang sejauh ini?" Ketusku dengan wajah kecut menahan kejengkelan
"Ka smpaimki ini toh jadi ayomi turun, ka susah jg air disini tdk ditau bilng dimnaki mau ambil air" katanya lagi
"Mana sampai? Simbolnya saja blum didapat, makanya ayomi cariki dlu tranggulasinya, soal air sebentar dicariki sama-sama" kataku dengan wajah cemberut.
Kulihat wajahnya yg penuh kepasrahan seakan-akan dia adalah orang yang sangat putus asa, langsung saja aku kembali berjalan turun sambil mengoceh "ayomi pale turun maumi gelap jgnmi tinggal lama-lama disini kalau itu kimaui" tiba-tiba langkahku semua cepat dgn tampil wajah yg sangat memprihatikan, dan lngsung saja dia mengejar dan langsung menarik tanganku dan berkata "Mauki kemana?" Dan dengan nada suara yg tersenduh dan sebuah air mata akupun menjawab "Pulang toh turun dilembah kharisma"
"Ihhhhh kukira mauki cariki tranggulasinya" katanya lagi
"Janganmki kukira capekki mau mamiki pulang turun, lagian tidak ada jg air disini toh" kataku dgn menghapus air mata (maklum saya itu cengeng)
"Ayomi iyyh, masa maumki pulang na blumpki sampai ditujuanta (ihhhh kata2ku tadi yg nacontek). soal air nantipih samaki pergi cariki toh dibilang" katanya seraya membujuk sang bidadari yg sedang merajuk wkwkwk
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan mencari simbol dari puncak gunung Lompobattang yaitu tranggulasinya.
Berjalan tunduk dgn wajahku yg masih cemberut karena kejengkelan tadi. Selang beberapa menit berjalan, dari kejauhan sana nampak samar-samar sebuah tugu berwarna putih yg tingginya tak sampai satu meter menurutku, akhirnya kami mendekati dan mendekati. Tiba-tiba ada suara teriakan seseorang disana, dengan rasa lega tujuan sudah didepan mata.
Setelah sampai didekat tranggulasi akhirnya kami meletakkan barang bawaan kami dan segera menuju tranggulasi dan menyapa orang yg kami dengar teriakannya tadi, dia hanya seorang diri dengan beberapa gigitan phacet dikakinya yg tidak memakai sepatu kami berkenalan dan menanyakan namanya, asalnya dari mana dan tendanya dia dirikan dimana? Dgn wajah kebingungan dia berkata bahwa dia tak tau namanya siapa dan tidak memiliki tenda, lalu kutatap seluruh tubuhnya yg menggigil menahan dingin dgn baju kaos lengan panjang yg sedikit basah dilengkapi sebuah tas kecil dan parang panjang, sungguh orang yg aneh dan membingungkan
Setelah beberapa saat akhirnya matahari akan segera menghilang berganti dengan sebuah pemandangan yg luar biasa indah yg kami sebut senja/sunset
Sementara kami menikmati sunset akhirnya orang tersebut pamit karena ingin menyalahkan bara api yg lokasinya tak jauh dari tranggulasi dimna Disana terdapat beberapa besi dari pemancar tua yg tak lagi berfungsi, setelah kami mengambil gambar dan sunset pun telah menghilang akhirnya kami pergi membuka carrier dan segera memasang tenda tak jauh dari lokasi orang aneh itu.
Setelah tenda terpasang, dgn air yg tinggal seadanya saja kami memanasi sebuah nasi kaleng kecil yg kami bawa Alhamdulillah cukup untuk kami minum juga, kami cukup-cukupin ajah
Sambil makan kami menceritakan orang aneh disana, kami berdua sama2 kebingungan dgn orang misterius ini! Nama saja tidak tau, pakaian hanya yg terpasang dibadan, tak pake spatu, tak ada tenda untuk camp, dll.
Setelah beberapa saat menceritakan orang ini kami memutuskan untuk pergi ketempat dimana dia berada dengan membawa beberapa bungkus roti dan makan padat yg ada, tak jauh dari tempat kami mendirikan tenda.
Disana dia sudah menyalakan api yg cukup besar untuk menghangatkan badan.
Kamipun Berbincang bincang dan menanyakan tentang asalnya sebenarnya dari mana, dan selama perjalanan dia makan apaan, lalu kemudian diapun mengeluarkan sebuah botol kecil dari dalam tas kecil salempang yg dia bawa dan berkata "iniji buah yg kuambil disekitar hutan baru ku kasi air"
perbincangan yg kurang seru dgn tenggorokan yg kering😁 kemudian berkatalah kami kepada orang itu
"Seandainya ada air bikinki kopi"
Dan orang itupun berkata "dibagian sana ada sebelum kuburan belok kiri cuma agak jauh iiii"
Karena mmng kita ini butuh air, akhirnya dengan rencana akan pergi kesana hanya saja tiba-tiba orang ini berkata "biarmi, sayamo yg pergi ambil air" akhirnya karena sy sendiri agak takut ditinggal sendirian akhirnya orang inilah yg pergi mengambil air dan kamipun memberikan sebuah jaket dan headlamp untuk penerangan yg bisa dia gunakan, tinggallah kami yg menjaga api yg sudah orang itu nyalakan agar tidak padam, dengan rasa penasaran tentang makanan yg membuatnya bertahan kamipun mengamatinya, sebuah botol dengan buah berwarna merah yg banyak dijumpai dihutan.... orang ini Sungguh petualang sejati, kataku dalam hati!
Setelah menunggu agak lama dengan rasa khawatir tentang orang ini akhirnya rasa mengantuk pun menyerangku, sebelum beranjak tidur kami sudah mendiskusikan agar memberikan salah satu sleeping bag (SB) yg kami punya agar orang ini bisa tidur dgn baik dan akhirnya sayapun beranjak tidur dan sijelek menunggu smpai orang ini datang.
Keesokan paginya kami terbangun dgn maksud ingin melihat sunrise dan mengecek keadaan orang ini tapi ketika kami terbangun kami dapati orang tersebut sudah tdk ada ditempat semalam.... Dengan SB, jaket, dan headlamp yg tergantung disudut besi tua!! Sungguh orang yang sangat misterius.
Setelah beberapa saat menceritakan orang ini kami memutuskan untuk pergi ketempat dimana dia berada dengan membawa beberapa bungkus roti dan makan padat yg ada, tak jauh dari tempat kami mendirikan tenda.
Disana dia sudah menyalakan api yg cukup besar untuk menghangatkan badan.
Kamipun Berbincang bincang dan menanyakan tentang asalnya sebenarnya dari mana, dan selama perjalanan dia makan apaan, lalu kemudian diapun mengeluarkan sebuah botol kecil dari dalam tas kecil salempang yg dia bawa dan berkata "iniji buah yg kuambil disekitar hutan baru ku kasi air"
perbincangan yg kurang seru dgn tenggorokan yg kering😁 kemudian berkatalah kami kepada orang itu
"Seandainya ada air bikinki kopi"
Dan orang itupun berkata "dibagian sana ada sebelum kuburan belok kiri cuma agak jauh iiii"
Karena mmng kita ini butuh air, akhirnya dengan rencana akan pergi kesana hanya saja tiba-tiba orang ini berkata "biarmi, sayamo yg pergi ambil air" akhirnya karena sy sendiri agak takut ditinggal sendirian akhirnya orang inilah yg pergi mengambil air dan kamipun memberikan sebuah jaket dan headlamp untuk penerangan yg bisa dia gunakan, tinggallah kami yg menjaga api yg sudah orang itu nyalakan agar tidak padam, dengan rasa penasaran tentang makanan yg membuatnya bertahan kamipun mengamatinya, sebuah botol dengan buah berwarna merah yg banyak dijumpai dihutan.... orang ini Sungguh petualang sejati, kataku dalam hati!
Setelah menunggu agak lama dengan rasa khawatir tentang orang ini akhirnya rasa mengantuk pun menyerangku, sebelum beranjak tidur kami sudah mendiskusikan agar memberikan salah satu sleeping bag (SB) yg kami punya agar orang ini bisa tidur dgn baik dan akhirnya sayapun beranjak tidur dan sijelek menunggu smpai orang ini datang.
Keesokan paginya kami terbangun dgn maksud ingin melihat sunrise dan mengecek keadaan orang ini tapi ketika kami terbangun kami dapati orang tersebut sudah tdk ada ditempat semalam.... Dengan SB, jaket, dan headlamp yg tergantung disudut besi tua!! Sungguh orang yang sangat misterius.
Setelah itu kami akhirnya mengambil beberapa gambar dipuncak gunung Lompobattang tersebut lalu kemudian kembali lagi ke gunung Bawakaraeng tanpa kendala apapun hingga kami sampai dirumh, Alhamdulillah
"Petualangan yg indah adalah petualangan yg didalamnya terdapat suka dan duka
Nikmati petulanganmu dan jadilah dirimu sendiri"
@AyuBachir
Nikmati petulanganmu dan jadilah dirimu sendiri"
@AyuBachir
Wahh benar benar petualang sejatii. Tapi itu yg misterius kok ga ada foto ato apa ya yg nandain dia ada saat itu.
BalasHapusAda kok nanti cerita selanjutnya😁😁😁😁
HapusKapan itu dinda
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu
HapusDeh sumpah mati nda membosankan
BalasHapusMantap Tawwa👏👏
BalasHapus