Sabtu, 22 Juni 2019

Pendakian perdana menuju gunung Latimojong sang puncak Sulawesi

Gunung Latimojong adalah salah satu dari 7 puncak tertinggi diindonesia (Seven summits) gunung tertinggi di sulawesi ini termasuk salah satu puncak yg paling didambakan orang-orang

perkenalkan saya ayu, saya bersama rekan hidup saya si ardhy
Proses tracking gunung Latimojong

Kami adalah Pasangan pendaki yang melakukan pendakian ke gunung Latimojong untuk pertama kalinya, kami berasal dari salah satu kota pariwisata di kab gowa yaitu MALINO

Dengan bermodalkan tekad kami berangkat dari rumah pada hari Jum'at pagi dgn menggunakan sepeda motor matic menjelajahi jalan dengan bermodalkan sebuah aplikasi GPS untuk sampai kedesa tujuan di kab Enrekang yaitu desa latimojong kampung karangan
Meski beberapa kali tersesat karena ketidak tahuan jalan menuju kampung terakhir desa latimojong itu, yang dimana jalan antar penghubung antar desa tersebut sangatlah buruk, dengan curah hujan yg telah beberapa hari melanda membuat kendaraan kami tenggelam dan terjebak berkali-kali dalam jalanan dgn tanah yg becek dan berlumpur. Sungguh kasihan Motor bebek injeksi kesayanganku, dia berhadapan dengan jalur yg seharusnya bukan tempatnya, keep strong minionku (sebutan mtor matic kesayanganku)😘
Setelah berjam-jam menelusuri jalanan yg amat menjengkelkan tersebut akhirnya kami memutuskan untuk menginap disalah satu pos ronda dipinggir jalan karena sudah kelelahan
Menghadapi jalanan yg sama sekali tak ada mulus-mulusnya, dan akan melanjutkan ekspedisi jalanan rusak, becek, berlumpur itu keesokan harinya.
Setelah meluruskan barisan otot yg semalam bengkok-bengkok akibat jalanan yg super mulus itu (kalau diliat dari puncak Everest pake selang oksigen)😁😅
Akhirnya kami sampai pada siang hari (Hari itu hari sabtu yeeee) didesa karangan dan segera disambut oleh salah seorang pendaki asal makassar yg gagal melakukan tracking karena sebuah alasan (bukan seribu alasan)🤭🤭 setelah mengecek barang dan kondisi sikuda besiku akhirnya pendaki yg kami temui tadi mengajak kami untuk kesalah satu rumah orang yg cukup berpengaruh didesa karangan tersebut yaitu rumah bapak kepala dusun desa karangan.
Setelah beberapa lama bergosip eh bercerita dan mencari tau sedikit informasi tentang gunung Latimojong, akhirnya kami melanjutkan perjalan/pendakian (tracking) pada sore hari menuju sang puncak Sulawesi tersebut
Kami terhenti pada pos 2 pendakian gunung Latimojong karena hari sudah malam waktu itu dan kondisi fisik yang kelelahan akhirnya kami memutuskan melanjutkan pendakian keesokan harinya dgn camp dilokasi pos 2 tersebut yg dimana terdapat sumber air yg sangat dekat (air su dekat kaka)😁🤭😅lokasi camp disana terdapat batu besar yg berdiri kokoh (sekedar informasi)😅 dan kami mendirikan tenda disisi batu besar tersebut.
Pos 2 gunung Latimojong


    Cuaca gunung Latimojong saat itu tidak bersahabat dimana sang mentari sama sekali tidak menampakkan diri
Keesokan harinya kami melakukan pendakian menyelesaikan misi yg ingin kami tuntaskan.
Berjalan dan sesekali bercengkrama dengan pendaki lain yg kami temui disepanjang jalur adalah kebiasaan
Dengan informasi yg kami dapatkan dari kepala dusun kampung karangan dan beberapa pendaki yg sudah mengenal tempat ini salah satunya pendaki lokal yg berdomisili di kab Enrekang itu membuat kami penasaran seperti apa sang puncak Sulawesi ini
Hingga akhirnya Sampai disebuah tempat dimana kudapati banyak pendaki yg melakukan camp disna... Yahhhh itulah pos 5 gunung Latimojong
Tapi kami tidak ikut serta melakukan camp ditempat tersebut karena kami masih penasaran dengan kata pos 7, alun-alun / telaga.
Akhirnya tibalah kami dipos7 disna kami melihat kondisi sekitar merasakan arah perputaran angin gunung Latimojong ini... Tak lama selang waktu beberapa menit ada seorang pendaki lokal berjalan menuruni jalur pendakian yahhh kami berkenalan, namanya fajar dari kampung duri katanya, Dengan sedikit berbincang2 dan menanyakan informasi cuaca dan lokasi camp yg memadai serta menanyakan informasi jarak dan waktu tempuh menuju sang puncak
Disna sy penasaran dgn kata alun-alun dan telaga sontak saya pertanyakan lahhh tempat tersebut
Hari itu sudah sore hari akhirnya dgn rasa penasaran dan informasi yg sudah dikantongi dari si fajar akhirnya kami melanjutkan perjalanan dgn target alun-alun dan telaga.
Dengan waktu tempuh 20menit dari pos 7 akhirnya Sampailah di alun-alun gunung Latimojong dgn telaga yg airnya sangat jernih itu akhirnya kami memutuskan untuk camp ditempat tersebut yahhhh di alun-alun
Dan memutuskan untuk mencapai puncak keesokan harinya.
Alun-alun telaga gunung Latimojong
   Kebisingan angin menyambut pagiku hari itu dialun-alun gunung Latimojong tak ada mentari yg ada hanya kabut tebal yg menyelimuti keindahan telaga yg berada ditengah alun-alun
Dinginpun menggerogoti sesekali kuintip keluar tenda berharap sang mentari menampakkan wajah manisnya, tapi tidak aku tidak mendapatinya, sedikit bosan krn sigajah (sebutan untuk si ardhy) tidurnya terlalu nyenyak sampai tak sadar bahwa hari sudah siang, akhirnya akupun memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi alun-alun.... Takjubku mengalahkan Dingin yg disuguhkan alam untukku, aku menikmatinya.... Indah sekali....
Tak lama gajahku sudah bangun dari ngorok panjangnya hihihiw, setelah menikmati segelas kopi dan sebatang rokoknya kami akhirnya melanjutkan perjalanan untuk sampai pada sang puncak, angin kencang menyambut perjalanan kami saat itu, sesekali tenang sesekali meraung-raung tak berarah ditambah dgn kabut yg membuatku serasa berada dikorea karena hidung dan mulut yg mengeluarkan asap akibat kedinginan
Sesekali sy saya mengeluarkan bahasa khas saya  "KELIHATANMI TUGU-NYA?"
Ehhhh kecolongan masih jauh ternyata, dan itu terjadi berulang-ulang
Sampai pada akhirnya perjalanan yg tidak sia-sia... Yah tranggulasi gunung Latimojong adalah lambang dari sebuah puncak spontan sayapun berteriak "YES... AKHIRNYA SUKSES"
Dan si ardhy senyum2 melihat ekspresi saya dan berkata 80%
  Yahhhh kesuksesan kami baru 80% nanti bakal real succes 100% klo sudah sampai dirumah
Tapi intinya bahagia lahhhh diantara ke sotta'kan kami berdua tidak tau jalan akhirnya sampai pada targetnya
Dannnnn.... saat itu kami memutuskan untuk melakukan camp ke-3 didekat tranggulasi puncak gunung Latimojong
Cukup banyak yg tak percaya bahwa kami melakukan camp ke-3 disana karena cuaca yang tidak mendukung, hujan dan badai angin yg cukup sangar membuat tak ada yg berani melakukan camp disana
Sebenarnya ini adalah situasi yg biasa menurutku karena diMALINO tempat kami tinggal juga memiliki cuaca yang lumayan dingin hanya saja badainya yg tak sama.
Keesokan harinya ditranggulasi gunung Latimojong kami bertemu dgn beberapa pendaki dari berbagai daerah mulai dari  Enrekang, jawa, palopo, palu, bone, sidrap,Makassar, dan gowa.




Foto bersama pendaki asal bone yg terabadikan 

Setelah,  akhirnya memutuskan untuk turun dari puncak gunung Latimojong pada siang hari dan selanjutnya pulang kerumah.

Alhamdulillah Sekarang sudah 100% sukses krn saya mengetik cerita ini dari sebuah kamar didalam rumah kecil yahhhh RUMAHKU

"Penjelajah alam memang tau banyak jalan kemanapun dia ingin pergi tapi penjelajah alam cuma tau satu jalan kemana dia harus kembali yaitu RUMAH"
@AyuBachir
Puncak gunung Latimojong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar